- Home >
- Sejarah dan Hikayat >
- ABU NAWAS MALU KEPADA PENCURI
Posted by : Machsada
Thursday, December 11, 2014
Abu Nawas diketahui oleh
semua orang memang memiliki kebun yang luas, akan tetapi dirinya selalu
berusaha tampil sederhana, hal itu ditunjukkan dengan rumahnya yang
hanya beralaskan ubin sederhana dan tak tampak barang-barang mewah
semacam guci keramik ataupun benda berharga lainnya. Tapi entahlah, apa
yang membuat seseorang berusaha masuk ke dalam dengan maksud mendapatkan
benda-benda berharga.
Dengan langkah perlahan, si pencuri masuk ke rumah Abu Nawas melalui pintu belakang secara diam-diam.
Ya ampun....si pencuri
berhasil masuk ke dalam rumah Abu Nawas dan langsung menuju ruang
tengahnya. Dengan sigap, pencuri yang beraksi sendirian tersebut lantas
memandangi satu persatu barang berharga yang ada di ruangan.
Pencuri tersebut
langsung mengaduk-aduk isi rumah Abu Nawas. Seperti kebanyakan para
pencuri lainnya, si pencuri juga mencari uang atau pun barang berharga
yang dimiliki oleh Abu Nawas.
Dia membuka lemari,
laci-laci, mencari di kolong-kolong, dan di tempat lainnya. Tapi ia
tidak menemukan satu pun barang berharga yang dimiliki oleh Abu Nawas.
Semua bagian ruangan di
rumah Abu Nawas pun diperhatikannya dengan baik-baik. Setiap sudut
ruangan pun tak luput dari pandangannya demi mendapatkan barang berharga
milik Abu Nawas.
Tapi tampaknya
gerak-gerik si pencuri ini diketahui oleh Abu Nawas. Hanya saja,
mengetahui rumahnya didatangi pencuri, Abu Nawas bukannya berteriak
minta tolong, dirinya malah bersembunyi di sebuah kotak besar yang
berada di sudut ruangan dengan harapan si pencuri tidak mengetahui
keberadaannya.
Tangan Hampa Si pencuri
ini sangat leluasa mencari barang berharga di rumah Abu Nawas, namun
hampir selama 1 jam si pencuri tidak menemukan satu barang pun yang
berharga. Pencuri hampir saja menyerah dan memutuskan untuk keluar dari
rumah Abu Nawas tersebut, tapi tiba-tiba matanya tertuju pada kotak
besar yang teletak di sudut ruangan kamar Abu Nawas.
Si pencuri sangat senang
karena dia yakin kalau dalam kotak itulah disimpan harta benada yang
dia cari. Dalam angan-angannya, di dalam kotak besar tersebut tersimpan
beberapa batang emas ataupun beberapa butir mutiara yang jika dijual
akan menghasilkan banyak uang yang dapat digunakannya untuk
berfoya-foya.
Walaupun kotak besar itu terkunci kuat dari dalam, tapi dengan kekuatan penuh, pencuri itu berhasil membuka kotak tersebut.
Hiyaa... !!!
pencuri dan Abu Nawas
saling bertatapan muka dan kaget satu sama lain, dan pencuri sekaligus
kecewa karena di dalam kotak besar itu juga tidak terdapat apa-apa
kecuali Abu Nawas yang meringkuk di dalmnya.
"Hei...apa yang kau lakukan di dalam situ?" tanya si pencuri.
"Aku bersembunyi darimu," jawab Abu Nawas dengan malu.
"Memangnya kenapa?" tanya pencuri lagi.
"Aku malu kepadamu,
karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan kepadamu. Itulah alasan
kenapa aku bersembunyi di dalam kotak ini," jawab Abu Nawas lagi.
Setelah mendapat jawaban
tersebut, si pencuri pun pergi meninggalkan rumah Abu Nawas begitu saja
dengan tangan hampa, dengan perasaan kecewa dan heran, kenapa si Abu
Nawas yang memiliki kebun luas kok bisanya tidak memiliki satupun barang
berharga yang dimiliki.
Itulah Abu Nawas, dia
tampil dengan sangat sederhana dalam kehidupannya namun dia selalu
bersyukur kepada Allah SWT karena dia yakin kalau yang orang yang lebih
fakir dari dia masih banyak.