Popular Post

Popular Posts

Recent post

Showing posts with label Legenda dan Fabel. Show all posts

Pada zaman Nabi Sulaiman semua binatang takluk dan tunduk kepada beliau, karena beliau adalah raja bagi manusia, jin dan binatang yang adil. 
  Suatu ketika pelanduk pusing memikirkan Berang-berang yang selalu menganiaya ikan dan udang itu. Waktu berbunyi burung Belatuk terlalu riuh bunyinya, Maka Pelanduk pun timbul akal nya, berguling-guling dan melompat-lompat dan menendang-nendang kakinya ke sana ke mari, hingga kena anak berang-berang. Maka semua anak berang-berang itu mati dipijak oleh Pelanduk.
  Berang-berang laki bini pun lalu mengadu¬kan hal ini kepada Nabi Sulaiman. Pelanduk dipanggil menghadap ke kerajaan.
  ketika datang, ia menjelaskan bahwa ia tidak sengaja, karena mendengar Belatuk memalu gendang perang terlalu nyaring bunyinya; disangkanya. musuh melanggar kota, dan bakal ada peperangan, maka waspadalah ia dari musuh itu dengan melakukan gerakan gerakan silat yang ia bisa.
  Maka Belatuk pun dipanggil pula, maka ia beralasan bahwa memukul gendang perang, karena melihat Biawak membawa pedang tercabut berlari.
  Ketika Biawak di panggil, ia beralasan membawa pedang tercabut, karena melihat Sang Kura-kura membawa perisai.
 maka di panggil lah Sang Kura-kura, maka ia beralasan membawa perisai karena melihat Sang Udang membawa tombak terhunus.
  Saat di tanya mengapa Sang Udang membawa tombak? Sebabnya. ialah dia melihat Sang ikan  Sebaru mudik berikat pinggang, sangat kesusahan nampaknya, karena banyak rakyatnya yang habis dimakan Sang Berang-berang.
  Nabi Sulaiman lalu memutuskan bahwa Pelanduk dan binatang lain nya tidak bersalah. Yang bersalah ialah Sang Berang-berang sendiri.

hikmah dari hikayat ini
-jangan menyalahkan orang lain kalau kita mengalami kesusahan
-Setiap musibah yang datang kepada kita adalah sebap kesalahan kita sendiri
sebap ada nasehat arab "لا يدرك البلاء إلا لذنب يصيبه" tidak mendapat seseorang akan musibah dan bala kecuali karena ia sudah melakukan dosa dan kesalahan.

#Musibah #hikayat #Kancil #berang-berang
Asal Mula Peribahasa
"Minta Tanduk Kepada Kuda"
Pada Zaman dahulu kala kuda memiliki tanduk. Percaya ga?? Pasti enggak!!! Yaudah daripada lama-lama simaklah kembali kejayusan saya !!!
Suatu pagi di hutan yang lebat banyak pohon sama binatangnya terus ada danaunyua ada gunungnya juga tapi ga ada pasar malemnya, hiduplah seekor kuda gagah, keren, gede(apanya??), maskulin, pokoknya gitu dehh!! Para binatang memuja-muja dia karena keelokkanya dan karena tanduknya (tu kan ada tanduknya!! ga percaya sihh!!). Namun sayang ternyata kuda itu menjadi conklak,, eh.... salah,, congkak.
Di pagi hari berikutnya, Singa si Raja Hutan kembali mengadakan pertemuan tapi bukan buat bikin panitia lomba baris-berbaris kayak waktu itu, dan kali in yang ga dateng ada tiga!! Hayo tebak siapa aja!!! yang pertama unta, dia ga dateng karena udah digusur sama satpol pp hutan dan pindah ke gurun pasir, yang kedua Anjing karena dia masih ngejar-ngejar kucing (baca : Unta), yang ketiga udah pasti si Kucing yang ngumpet di atas pohon mangganya tetangga gw. Oiya,,rapat kali ini mau ngebahas tentang proyek tata kota (baca : hutan).
Singa berkata,"Rakyat2ku,,ada yang punya usul ga buat bikin hutan kita ini menarik??". Kemudian Burung Jalak berkata "hamba punya paduka,, gimana kalo kita maksimalkan sarana transportasi, misalnya bikin Biswaey (baca:busway), waterway, dan monorail. pasti banyak wisatawan yang dateng,Paduka!!". "GuwoBBLLoookgHHH!! Loe pikir sekarang ni zaman apa?? loe ga baca apa di awal cerita ada bacaan pada zaman dahulu kala!!" kata Singa Marah-marah.
Kemudian suasana sidang memanas. terdengar bisik-bisik sana-sini pada ngegosipin Singa dan merencanakan kudeta. Setelah keadaan benar-benar tidak terkendali, Kuda angkat tangan (gimana caranya??) para binatang terkagum-kagum dengan keberanianya berpendapat dan Kuda pun berkata "Baginda...Hamba...Izin mau Kebelakang udah kebelet ni....". Para binatang yang Takjub menjadi muntah-muntah, 3 Hewan luka berat, 10 hewan Luka ringan, 5 korban jiwa sisanya baik-baik saja.
"yaaa...Ampiyuuuunnn kirain apa!!yaudah sana buruan,,daripada lapangan sidang jadi banjir" Jawab Singa. Tak lama kuda nyari pohon yang gede dan tersembunyi untuk memenuhi hasratnya. Dia menemukan pohon yang ideal untuk di singgahi. Pohonya deket sungai, serta lebat jadi ga ada yang bisa ngintip.
Pada saat itulah Kuda berpikir,,"kenapa hutan ini ga dibikin Jamban aja". Setelah hasratnya terpenuhi ia berlari ke ruang sidang untuk segera menyampaiken usulnya kepada raja. Raja menyetujuinya dan menetapkan Proyek Pembangunan JAMBAN HUTAN .
Esok harinya proyek langsung digalakan dengan Kuda sebagai ketua panitia. Semula para binatang menaatinya karena kharismanya. Tapi lama kelamaan kuda menjadi otoriter,bengis, keji, jahat, bandel, dan tidak suka menabung. Saat berang - berang membangun pondasi di pinggir sungai, Kuda malah menghancurkanya dengan tanduknya alasanya pondasinya jelek. Saat para binatang betina menyiapkan konsumsi, dia malah menhancurkanya dengan tanduk kali ini alasanya dia mau bikin rujak belebek. Saat yang lain kerja,Dia malah asyik mainan tanduk. begitulah sampai proyek selesai.
Akhirnya para binatang yang kesal membentuk sebuah konspirasi ilegal. Mereka membahas tentang Kuda. Kemudian merujuk dari hasil musyawarah, mereka sepakat untuk mencabuttanduk si Kuda. Mereka membuat rencana yang sangat hebat.
Malam harinya mereka mampir ke rumah Kuda. Mereka mengajak bincang-bincang sambil minum waen (baca:wine). Setelah Kuda mabuk, secara sigap mereka mencabuk tanduk si Kuda."Hadddwwwohhhhh,,,SAKIT !!" Kuda menjerit kesakitan. kemudian mereka meninggalkan kuda yang lagi teler dan kesakitan.
"gimana kalo tanduk ini buat monyet" kata kancil."jangan,,nanti susah kalo gw lagi manjat pohon." kata Monyet. "terus gimana dong??" kata kancil. mereka berpikir untuk mencari binatang yang layak menyandang tanduk.
Lama kemudian,"AHA !! Kasiin Rusa aja!!! dia kan pendiem dan ga jahat" kancil bilang. mereka semua setuju.
Sejak saat itulah Rusa jadi punya tanduk.........
Maka dari Itu muncul peribahasa "Jangan Minta Tanduk Kepada Kuda" karena daripada minta mendingan cabut aja.
TAMAT

MITOS KUDA BERTANDUK DAN PENGHUNI HUTAN

AJI SAKA
 
Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan yang diperintah oleh raja bernama Prabu Dewata Cengkar yang buas dan suka makan manusia. Setiap hari sang raja memakan seorang manusia yang dibawa oleh Patih Jugul Muda. Sebagian kecil dari rakyat yang resah dan ketakutan mengungsi secara diam-diam ke daerah lain.

Di dusun Medang Kawit ada seorang pemuda bernama Aji Saka yang sakti, rajin dan baik hati. Suatu hari, Aji Saka berhasil menolong seorang bapak tua yang sedang dipukuli oleh dua orang penyamun. Bapak tua yang akhirnya diangkat ayah oleh Aji Saka itu ternyata pengungsi dari Medang Kamulan. Mendengar cerita tentang kebuasan Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka berniat menolong rakyat Medang Kamulan. Dengan mengenakan serban di kepala Aji Saka berangkat ke Medang Kamulan.

Perjalanan menuju Medang Kamulan tidaklah mulus, Aji Saka sempat bertempur selama tujuh hari tujuh malam dengan setan penunggu hutan, karena Aji Saka menolak dijadikan budak oleh setan penunggu selama sepuluh tahun sebelum diperbolehkan melewati hutan itu. Tapi berkat kesaktiannya, Aji Saka berhasil mengelak dari semburan api si setan. Sesaat setelah Aji Saka berdoa, seberkas sinar kuning menyorot dari langit menghantam setan penghuni hutan sekaligus melenyapkannya.


Aji Saka tiba di Medang Kamulan yang sepi. Di istana, Prabu Dewata Cengkar sedang murka karena Patih Jugul Muda tidak membawa korban untuk sang Prabu.

Dengan berani, Aji Saka menghadap Prabu Dewata Cengkar dan menyerahkan diri untuk disantap oleh sang Prabu dengan imbalan tanah seluas serban yang digunakannya.

Saat mereka sedang mengukur tanah sesuai permintaan Aji Saka, serban terus memanjang sehingga luasnya melebihi luas kerajaan Prabu Dewata Cengkar. Prabu marah setelah mengetahui niat Aji Saka sesungguhnya adalah untuk mengakhiri kelalimannya.

Ketika Prabu Dewata Cengkar sedang marah, serban Aji Saka melilit kuat di tubuh sang Prabu. Tubuh Prabu Dewata Cengkar dilempar Aji Saka dan jatuh ke laut selatan kemudian hilang ditelan ombak.

Aji Saka kemudian dinobatkan menjadi raja Medang Kamulan. Ia memboyong ayahnya ke istana. Berkat pemerintahan yang adil dan bijaksana, Aji Saka menghantarkan Kerajaan Medang Kamulan ke jaman keemasan, jaman dimana rakyat hidup tenang, damai, makmur dan sejahtera.
Ikan lele adalah ikan yang mirip dengan ikan sembilang. Namun ikan sembilang hidup di air asin. Sedangkan ikan lele hidup di air tawar yang membuat mereka hidup ditempat berbeda karena pada zaman dahulu terjadi peristiwa yang menyedihkan pada diri ikan lele.
Pada suatu hari ikan sembilang sedang berenang-renang di muara sambil melenggak-lenggok memperlihatkan tubuhnya yang indah. Ikan sembilang berenang denga gembira, kemudian tiba-tiba ikan sembilang bertemu dengan ika tapah. Ikan tapah iri kepada ikan sembilang dengan rasa iri ia berkata, “kurang ajar nih ikan sembilang,” kecil-kecil sudah berkumis. Lalu ikan tapah mengejar ikan sembilang dengan rasa ketakutan ikan sembilang terus dikejar oleh ikan tapah. Akhirnya ikan sembilang bersembunyi dirawa-rawa. Kebetulan ia bertemu dengan saudara kembarnya yaitu ikan lele lalu ia meminta tolong kepada ikan lele agar mau meminjamkan racunnya beberapa hari untuk melawan ikan tapah. Lalu dia mencari-cari ikan tapah untuk membalas dendam. Tapi setelah beberapa hari ia mencarinya, ia tidak bertemu dengan ikan tapah. Sedangkan ia kuatir karena racunnya dibawa oleh ikan sembilang, ikan lele mencari ikan sembilang namun ditengah perjalanan ia bertemu dengan ikan tapah. Setelah itu ikan tapah mengejarnya. Karena ikan tapah mengira ikan lele itu adalah ikan sembilang. Lalu ikan lele berkata bukan, bukan saya, mungkin itu ikan sembilang.
“Aku tidak peduli, kata ikan tapah.
Lalu ikan tapah mengejar ikan lele, karena ketakutan ikan lele lari terbirit-birit, lalu ikan lele bersembunyi di rawa-rawa tiba-tiba datang seekor babi yang melintas di rawa-rawa tersebut. Tanpa sengaja babi menginjak kepala ikan lele hingga kepala ikan lele berbentuk seperti kaki babi. Tapi ikan tapah terus mencari kedua ikan tersebut, akhirnya ikan lele tetap hidup di air tawar dan ikan sembilang hidup di air asin.
 Langsat/ duku

Pernah kah kalian memperhatikan dengan seksama buah langsat/duku yang kita makan, ternyata setiap daging buah nya terdapat guratan garis yang berbeda

dibalik semua itu ada cerita yang unik tentang buah ini

Cerita buah Langsat

pada mulanya langsat adalah buah beracun yang tidak bisa di konsumsi, tetapi berubah menjadi makanan lezat.
ceritanya berawal dari perjalan Isakandar Zulkarnaen menaklukkan dunia, saat pasukan nya tiba ke daerah asia timur(red: Nusantara) yang mana dahulu negri ini satu daratan dengan benua asia,  mereka kehabisan bekal makanan dan juga jauh dari perkampungan
kemudian iskandar zulkarnaen mengutus sebagian pasukan mencari makanan masuk ke hutan, ada yang mencari binatang buruan dan ada juga yang mencari buah.
Setelah tiba di tengah hutan kelompok pencari buah tak menemukan buah apapun kecuali buah langsat, tetapi buah ini belum mereka kenal. Agar tidak pulang dengan tangan kosong, pasukan mecoba mecicipi buah ini agar bisa di bawa kehadap raja.
Malang tak dapat ditolak untung tak bisa diraih. pasukan yang mencicipi ini langsung keracunan karena buah ini, dan pulang dengan tangan kosong. kejadian ini langsung dilaporkan kehadapan raja dan diobati,
setelah mengobati dan makan hasil buruan pasukan lain yang tak seberapa, kemudian raja pergi bersama beberapa pasukan memeriksa pohon tersebut, ternyata buah itu memiliki racun namun tidak mematikan.
dengan kesaktian raja akhir nya batang-batang pohon itu digores dengan huruf wafak menggunakan pedang, kemudian pasukan beristirahat di samping hutan karena hari sudah hampir malam.
pada pagi hari nya raja memerintahkan pasukan memetik buah tersebut, dan buah nya sudah bisa di makan. adapun sisa-sisa racun nya masih meninggalkan bekas pada biji buah yang berwarna biru dan terasa pahit, dan bekas goresan wafak itu masih tersisa pada daging buah nya, sehingga setiap buah itu memiliki goresan yang berbeda

adapun nama buah ini di ambil dari nama pasukan yang keracunan yaitu Lang-sat

penyebaran nya di nusantara karena waktu pulang pasukan ini masih menyimpan buat bekal dan biji nya berhamburan sepanjang jalan pulang

Percaya atau tidak cerita ini realistis dengan sejarah penaklukan Iskandar zulkarnaen terhadap daerah-daerah timur
original post by Machsada edogawa
wassalam



- Copyright © DAYAK BANJAR - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Machsada Edogawa -