Popular Post

Popular Posts

Posted by : Machsada Sunday, December 7, 2014

Syekh Arsyad Al-Banjary (Datu Kelampayan)
Diantara ulama Nusantara terkemuka abad ke-18 m yg dikenal kedalaman ilmu dan kecemerlangan karya karyanya adalah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yg sering kita sebut Datu Kalampayan,
 
Nasab 
Jalur nasabnya ialah Maulana Muhammad Arsyad Al Banjari bin Abdullah bin Tuan Penghulu Abu Bakar bin Sultan Abdurrasyid Mindanao bin Abdullah bin Abu Bakar Al Hindi bin Ahmad Ash Shalaibiyyah bin Husein bin Abdullah bin Syaikh bin Abdullah Al Idrus Al Akbar (datuk seluruh keluarga Al Aidrus) bin Abu Bakar As Sakran bin Abdurrahman As Saqaf bin Muhammad Maula Dawilah bin Ali Maula Ad Dark bin Alwi Al Ghoyyur bin muhammad Faqih Muqaddam bin Ali Faqih Nuruddin bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khaliqul Qassam bin Alwi bin Muhammad Maula Shama’ah bin Alawi Abi Sadah bin Ubaidillah bin Imam Ahmad al-muhajir bin Imam Isa Ar Rumi bin Al Imam Muhammad An Naqib bin Al Imam Ali Al-uraidhy bin Al Imam Ja'far as-Shadiq bin Al Imam Muhammad Al-Baqir bin Al Imam Ali Zainal Abidin bin Al Imam Sayyidina Husien bin Al Imam Amirul Mu’minin Ali Karamallah wajhah
 
Masa Kecil
 
beliau lahir pada 15 syafar 1122 H/ Maret 1710 M dikampung Lok Gabang Martapura kalimantan selatan, terlahir dari seorang ibunda yg sholehah bernama Siti Aminah, ayah beliau yang bernama Abdullah bin Abdurrahman adalah seorang yang zuhud dan alim, beliau tumbuh dan besar dalam suasana keislaman yang kental dibawah pemerintahan kerajaan islam banjar.sejak umur 7 thn beliau sudah fasih dan sempurna dalam membaca Al-Qur'an, kecerdasannya dalam ilmu agama dan bakat melukisnya menarik perhatian Sultan Tahlilullah penguasa kerajaan banjar pada waktu itu, maka Muhammad Arsyad kecil pun diboyong untuk belajar ilmu agama dilingkungan istana bersama keluarga kerajaan,setelah dewasa dan menikah karena kepandaian dan kecerdasan beliau dalam mempelajari ilmu agama maka menjelang usia 30 thn beliau diberangkatkan ketanah suci Mekah untuk memperdalam ilmu agama dengan dibiayai oleh kerajaan, karena Sultan berharap dengan ilmu yg dipelajarinya nanti ditanah suci itu kelak akan dapat membimbing dan mengajarkan ilmu kepada rakyat banjar dan sekitarnya.

Guru-guru dan Sahabat beliau
Ditanah suci Mekah dan Madinah ini beliau belajar kepada beberapa ulama terkenal dan wali pada jamannya diantara guru guru beliau adalah :
1. Syekh Athaillah bin Ahmad Al-Mihsri Al-Azhari Mekah
2. Syekh Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdi Madinah (pengarang kitab hawasyil madaniyyah)
3. Syekh Muhammad bin Abdul karim As-Semman Al-Madany dalam ilmu tasawuf yang akhirnya beliau mendapatkan ijazah dengan kedudukan sebagai Khalifah (waakil)
4. Syekh Ahmad bin Abdul Muun'in Ad-Damanhuri
5. Syekh Sayyid Abul Faydh Muhammad Murtadha' Az-Zabidi
6. Syekh Hasan bin Ahmad 'Akisy Al-Yamani
7. Syekh Salim bin Abdullah Al-Bashri
8. Syekh Siddiq bin Umar Khan
9. Syekh Abdullah bin Hijazi bin Asy-Syarqawi
10. Syekh Abdurrahman bin Abdul Azis Al-Magribi
11. Syekh Sayyid Abdurrahman bin Sulaiman Al-Ahdal
12. Syekh Abdurrahman bin Abdul Mubin Al-Fatani
13. Syekh Abdul Ghani bin Muhammad Hilal
14. Syekh Syekh 'Abid As-Sindi
15. Syekh Abdul Wahab Ath-Thanthawi
16. Syekh Maulana Sayyid Abdullah Mirghani
17. Syekh Muhammad bin Ahmad Al-Jawahir
18. Syekh muhammad Zayn bin Faqih Jalaluddin Aceh

Ketika beliau di Mekah beliau bersahabat dengan para penuntut ilmu dari tanah air dan merupakan sahabat erat,mereka adalah 
- Syekh Abdul wahab Bugis dari Makasar, 
- Syekh Abdus Samad dari Palembang (pengarang kitab Siyarus Salikin dan Hidayatus salikin) 
- Syeh Abdurrahman masri dari Betawi
- Syekh Abdullah Al-Fathoni (Thailand)
 
perjalanan hidup
 
Setelah lebih 30 thn Syekh Muhammad Arsyad belajar ditanah suci akhirnya beliau menguasai berbagai bidang ilmu agama,sebenarnya beliau dan kawan kawan tidak ingin pulang ke tanah air dan ingin melanjutkan pelajaran ke mesir namun maksud tersebut dibatalkan karena perintah guru mereka yaitu Syekh Sulaiman Al-Kurdi yang menyatakan bahwa ilmu mereka sudah cukup dalam dan luas dan lebih penting untuk memberi pelajaran dan bimbingan kepada masyarakat masing masing, akhirnya mereka menuruti nasehat guru mereka itu,setia di tanah Betawi (Jakarta) Syekh Muhammad Arsyad dan kawan kawannya disambut oleh ulama dan orang banyak dengan gembira,selama di jakarta berkat karamah yang beliau miliki beliau dapat membetulkan arah kiblat mesjid yang kurang tepat,diantaranya mesjid Jembatan Lima,Mesjid Luar Batang dan Mesjid Pekojan setelah sholat sunat beliau hanya menggeserkan sorban beliau ...luar biasanya bangunan mesjid tsb mengiringi geseran sorban beliau...subhanallah....
 
setelah tiba di kampung halaman beliau disambut meriah oleh sultan dan rakyat, kemudian dihadiahi tanah untuk tinggal dan mengajar yang kemudian di pagari beliau dengan kayu ulin di sekeliling nya, dan terkenal lah daerah itu dengan nama Kampung DALAM PAGAR

KARYA dan ZURIAT
Disamping sebagai seorang pengajar Syekh Muhammad Arsyad adalah seorang penulis yang produktif diantara kitab kitab yang beliau karang adalah
1.Sabilal Muhtadin (kitab fiqih)
2.Risalah Ushuluddin (kitab tauhid)1188 hijriah
3.Tuhfatur Raghibin (kitab tauhid)1188 hijriah
4.Kanzul Ma'rifah (tasawuf)
5.Luqthatul 'Ajlan (kitab fiqih khusus masalah perempuan)
6.Kitab Faraid (kitab pembagian waris)
7.Al-Qawlul Mukhtashar(kitab berisi tentang Imam Mahdi)1196 hijriah
8.Kitab Ilmu Falak (astronomi)
9.Fatawa Sulaiman Kurdi (berisi fatwa fatwa grur beliau Sulaiman Al-Kurdi)
10.Kitabun Nikah (tata cara perkawinan dalam syariat islam)

Selain itu ada pula karya tulis beliau berupa Mushaf Al-Qur'an tulisan tangan beliau berukuran besar dengan Khat sangat indah dan sampai sekarang masih bisa dilihat di Museum Nasional Banjarbaru Kalimantan Selatan,
 
Beliau mempunya 11 orang istri 
1. Tuan Bajut.
2. Tuan Bidur.
3. Tuan Lipur.
4. Tuan Guwat.
5. Tuan ratu Aminah.
6. Tuan Gandar Manik.
7. Tuan Palung.
8. Tuan Turiah.
9. Tuan Daiy.
10. Tuan markidah.
11. Tuan Liyut.
 
dan mempunyai 30 orang anak dan sekarang sudah tersebar kemana mana, di kalimantan khususnya kalimantan selatan keturunan dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari merupakan mutiara yang tiada ternilai,keturunan beliau merupakan penerang penerang bagi para pecinta ilmu...salah satunya Yang Mulia Guru kita Alm. Syekh Muhammad Zaini  bin H. Abdul Ghani Al-Banjari ,Syekh Muhammad Arsyad wafat pada 6 syawal 1227 hijriah bertepatan dengan 3 oktober 1812 m dalam usia 105 tahun,semoga Allah SWT selalu merahmati beliau dan keturunan keturunan beliau hingga akhir jaman.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © DAYAK BANJAR - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Machsada Edogawa -