- Home >
- Cerita Hikmah dan Karomah >
- PALUI dan ABU NAWAS
Palui adalah tokoh cerita jenaka di daerah banjar, yang suka menggelitik bagi yang mendengarkan nya. sedangkan Abu Nawas tentu kita sudah tidak asing lagi ia adalah tokoh jenaka muslim tanah arab yang sudah mendunia.
lalu bagai mana kah jika dua tokoh ini bertemu ?? tentu kalian belum pernah mendengar nya, karena memang zaman mereka berbeda
tapi di sini kami mencoba mengasumsikan sebuah cerita pertemuan mereka di zaman sekarang ini
beginilah ceritanya.....
Abu Nawas yang memang sudah sangat terkenal di dunia, merasa tertantang mendengar ada tokoh pendatang baru sepertinya dari kalimantan [ red:negri banjar] yang tak lain adalah Si Palui. Setelah menyusun jadwal akhir nya Abu Nawas merencanakan kunjungan ke kalimantan untuk menemui Si Palui. Melalui menejer nya Abu Nawas akhir nya menyampaikan niat nya untuk berkunjung kepada palui. palui pun setuju asal kunjungan tersebut bukan kunjungan resmi sehingga tidak ada rombongan besar yang ikut, sebab seperti yang kalian liat rumah saya di sini kecil nanti tidak bisa menampung rombongan juga saya tidak mampu membuat jamuan yang banyak untuk para tamu ucap palui
Pada waktu yang dijanjikan palui pun akhirnya menyambut abu nawas di bandara samsudin noor, yang ternyata ia datang sendiri. Setelah itu mereka melaju dengan mobil carteran ke rumah palui di Hulu Sungai. ketika diperjalan inilah mereka berdua saling bercerita satu sama lain nya
Sampai di rumah palui mengajak abu nawas masuk, ketika palui mendahului menaiki separo anak tangga, ia kemudian bicara kepada abu nawas
"hei abu nawas !! kalau memang kamu cerdas coba kamu tebak, aku ini naik ke rumah atau turun ?"
abu nawas tanpa ragu menjawab: "tentu saja kamu akan naik ke rumah"
palui menjawab: "salah, aku akan turun". kemudian ia turun dari anak tangga melewati abu nawas kemudian ke belakang rumah dan naik lewat dapur. abu nawas kebingungan, tiba-tiba palui membuka pintu depan buat sang tamu abu nawas.
"asal kamu tahu, saat di anak tangga tadi, saya sudah liat kalau pintu ini terkunci dari dalam karena istri saya keluar rumah. ayo silahkan masuk" kata palui mempersilahkan masuk
kemudian palui menghidangkan makanan ala kadar nya ( seadanya) kepada abu nawas. selesai makan palui kemudian membereskan sendiri sisa makanan ke dapur karena sang istri belum datang. dan abu nawas minta izin ke berenda depan.
selesai semua nya palui pun menemui sang tamu ke berenda, tapi ternyata abu nawas tidak berada di berenda. saat di cari ternyata ia sedang naik di pohon jambu air di halaman rumah. mungkin karena tidak ada pohon seperti itu di negri nya.
dari pohon itu abu nawas berteriak kepada palui: " hei palui !! coba juga kau tebak. aku ini naik apa turun ???"
palui pun menjawab dari berenda: " turun"
"kau salah, aku akan naik" jawab abu nawas kemudian
palun menjawab: " terserah kamu lah, aku sudah beri saran yang baik " sambil masuk ke dalam rumah. dan abu nawas pun naik semakin ke hujung
tiba-tiba terdengar suara pohon patah dan sesuatu yang jatuh. setelah menengok ke belakang, ternyata abu nawas sudah tertelantang jatuh karena dahan pijakan nya telah patah.
dengan cepat palui menolong, kan sudah saya bilang untuk turun, soal nya dahan yang kamu naiki itu sudah terlalau kecil, sehingga tak bisa menahan bobot badan kamu, itu bukan pon kurma yang bisa kamu naiki sampai pucuk.
setelah di urut sekedar nya abun nawas pun pulang dengan menanggung dua kekalahan dan keseleo dari palui
Cerita di ambil dari Ustz Rifani kampung melayu martapura sewaktu pengajian
di ubah oleh Mr Machsada Edogawa