- Home >
- Sejarah dan Hikayat >
- ABU NWAS : ASAL USUL AYAM
Posted by : Machsada
Thursday, December 11, 2014
Melihat ayam betinanya
bertelur, Baginda tersenyum. Beliau memanggil pengawal agar mengumumkan
kepada rakyat bahwa kerajaan mengadakan sayembara untuk umum. Sayembara
itu berupa pertanyaan yang mudah tetapi memerlukan jawaban yang tepat
dan masuk akal. Barangsiapa yang bisa menjawab pertanyaan itu akan
mendapat imbalan yang amat menggiurkan. Satu pundi penuh uang emas.
Tetapi bila tidak bisa menjawab maka hukuman yang menjadi akibatnya.
Banyak rakyat yang ingin
mengikuti sayembara itu terutama orang-orang miskin. Beberapa dari
mereka sampai meneteskan air liur. Mengingat beratnya hukuman yang akan
dijatuhkan maka tak mengherankan bila pesertanya hanya empat orang. Dan
salah satu dari para peserta yang amat sedikit itu adalah Abu Nawas.
Aturan main sayembara
itu ada dua. Pertama, jawaban harus masuk akal. Kedua, peserta harus
mampu menjawab sanggahan dari Baginda sendiri. Pada hari yang telah
ditetapkan para peserta sudah siap di depan panggung. Baginda duduk di
atas panggung. Beliau memanggil peserta pertama. Peserta pertama maju
dengan tubuh gemetar. Baginda bertanya, "Manakah yang lebih dahulu,
telur atau ayam?" "Telur." jawab peserta pertama.
"Apa alasannya?" tanya Baginda.
"Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur." kata peserta pertama menjelaskan.
"Kalau begitu siapa yang mengerami telur itu?" sanggah Baginda. .
Peserta pertama pucat
pasi. Wajahnya mendadak berubah putih seperti kertas. la tidak bisa
menjawab. Tanpa ampun ia dimasukkan ke dalam penjara.
Kemudian peserta kedua maju. la berkata, "Paduka yang mulia, sebenarnya telur dan ayam tercipta dalam waktu yang bersamaan."
"Bagaimana bisa bersamaan?" tanya Baginda.
"Bila ayam lebih dahulu
itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur. Bila teiur lebih
dahulu itu juga tidak mungkin karena telur tidak bisa menetas tanpa
dierami." kata peserta kedua dengan mantap.
"Bukankah ayam betina
bisa bertelur tanpa ayam jantan?" sanggah Baginda memojokkan. Peserta
kedua bjngung. la pun dijebloskan ke dalam penjara.
Lalu giliran peserta ketiga. la berkata;
"Tuanku yang mulia, sebenarnya ayam tercipta lebih dahulu daripada telur."
"Sebutkan alasanmu." kata Baginda.
"Menurut hamba, yang pertama tercipta adalah ayam betina." kata peserta ketiga meyakinkan.
"Lalu bagaimana ayam betina bisa beranak-pinak seperti sekarang. Sedangkan ayam jantan tidak ada." kata Baginda memancing.
"Ayam betina bisa
bertelur tanpa ayam jantan. Telur dierami sendiri. Lalu menetas dan
menurunkan anak ayam jantan. Kemudian menjadi ayam jantan dewasa dan
mengawini induknya sendiri." peserta ketiga berusaha menjelaskan.
"Bagaimana bila ayam betina mati sebelum ayam jantan yang sudah dewasa sempat mengawininya?"
Peserta ketiga pun tidak bisa menjawab sanggahan Baginda. la pun dimasukkan ke penjara.
Kini tiba giliran Abu Nawas. la berkata, "Yang pasti adalah telur dulu, baru ayam."
"Coba terangkan secara logis." kata Baginda ingin tahu
"Ayam bisa mengenal telur, sebaliknya telur tidak mengenal ayam." kata Abu Nawas singkat.
Agak lama Baginda Raja merenung. Kali ini Baginda tidak nyanggah alasan Abu Nawas.